18 October 2007

Kelud...Kelud...

HeHeHeHeHeHeHe,,,

Entah kenapa aq hari selasa (16 Okotober 2007) kemaren jadi orang yang jahat, tapi juga baik. Semua ini dikarenakan berita dari SatLak yang mengatakan bahwa gunung Kelud akan meletus sekitar jam 10 malam. Wah, langsung ramai dah di rumah nenekQ. Aq pun penasaran, maklum belum pernah liat gunung meletus atau lava secara langsung. Bahkan walaupun aq orang Jatim, aq belum pernah nengok ke Lapindo, padahal lewat situ bolak-balik.

Di desa Udanawu tempat nenekQ tinggal alhamdulillah termasuk desa yang aman kalo tuh Kelud meletus, hanya saja disini ada sungai yang apabila Kelud meletus akan dialiri oleh laharnya. Dan hujan abu yang parah pun akan mengenai desaQ ini pula, karena hujan abu ini desaQ dikasih nama "Udanawu". Itulah mengapa desaQ semalam langsung ramai, pengungsi dari arah timur pada berdatangan semua. Apalagi yang rumahnya ada di pinggiran kali tempata aliran lahar, semua pada ngungsi ke masjid depan rumah.

Aq ma beberapa pemuda sana pun ya sibuk nyiapin karpet, terpal, bahan makanan, air bersih, dan siap-siap kalo Kelud jadi meletus malam itu. Asyik juga lho jadi volunteer seperti itu. Tapi aq pun tak lupa berdo'a, "ya Allah, cepatlah tunjukkan kepadaQ letusan gunung". Sebuah do'a yang kekanak-kanakan bukan?!.

Ketika orang-orang di sekitar gunung kidul pada mengungsi semua, aku malah berharap gunung itu meletus. Padahal letusan terakhir gunung itu sudah menewaskan 7 orang, sehingga dibuat semeacam tugu peringatan di daerah Tugu Rante. Sungguh bodohnya diriQ ini. Disaat orang-orang yang berada dekat gunung seperti Blitar Kota, Tugu Rante, Penataran, dan Srengat, semua pada mencari tempat yang aman, aq malah punya keinginan ke Tugu Rante atau Penataran. Aq ingin melihat letusan gunung lebih dekat. Aq ingin melihat puncak Kelud mengeluarkan segala isinya. Aq ingin melihat magma lebih dekat. Itulah kenapa aq ingin sekali ke Penataran, karena aq ingin melihat magma.

Tapi aq lupa sama orang-orang disekitarQ. Orang-orang yang mengungsi ketakutan. Orang-orang yang terancam jiwanya. Dan orang-orang yang ga bakal hidup enak selama Kelud belum mengeluarkan lahar panas beserta isinya yang lain.

Dan aq pun baru memikirkan ini Rabu paginya. Abiz bangun tidur dan melihat wajah cerah pengungsi yang melihat bahwa Kelud tak jadi meletus malam itu. Damai juga rasanya...

No comments:

Post a Comment