15 July 2007

Arab Saudi vs Indonesia

2 komentar
Sayang seribu sayang, timnas kita gagal menahan laju Arab Saudi dalam pertandingan tadi. Padahal kita sempat mencetak kesempatan terlebih dahulu saat Elie Aiboy berdiri bebas di depan gawang kosong menyambut bola rebound hasil tendangan bebas dari Budi Sudarsono.

Dan gawang Yandri Pitoy pun bergetar lebih dahulu saat Yasser Al-Qahtani menceploskan bola melalui sundulan hasil crossing dari pemain sayap kanan Arab Saudi. Tapi setelah melalui perjuangan tiada henti dari pemain timnas kita, Indonesia akhirnya berhasil membalas melalui gol Elie Aiboy yang mendribel bola dan melewati kiper Yasser Al-Mosailem.

Tapi entah kenapa saat aku lihat pertandingan sepanjang babak pertama, yang ada adalah para pemain timnas yang memaksa diri dan menghambur-hamburkan stamina. Sungguh sangat disayangkan, apa yang dilakukan timnas saat melakoni pertandingan persahabatan melawan Oman malah diulangi lagi.

Jadi sudah sesuai dengan yang aku prediksikan, bahwa timnas Indonesia akan takluk di menit-menit akhir. Dan itupun semakin mendekati kenyataan saat melihat bagaimana tak teraturnya permainan timnas di 20 menit terakhir. Apalagi Elie Aiboy, Budi Sudarsono, dan Firman Utina yang menjadi roh timnas kudu ditarik keluar akibat kelelahan.

Ditambah melihat injury time yang diberikan sebanyak 4 menit dan masuknya pemain yang menggantikan Yasser Al-Qahtani yang sudah tak bisa menjelajah lini pertahanan timnas lagi akibat pola permainannya sudah 'dibaca' oleh bek-bek timnas kita.

Bencana itupun datang di menit 92. Ketika Ismed Sofyan melakukan pelanggaran di daerah sayap kiri Indonesia. Bola hasil tendangan bebas pun disambar dengan kepala oleh pemain yang menggantikan Yasser Al-Qahtani, Saad Al-Harthi.

Dan kita pun kalah, 1-2.
Sayang sekali,,,

Bujubusyeeet,,, sekolah sekarang mahal banget prend!!

0 komentar
Yup, itulah keluhan ku saat ini. Tadi saat berbincang-bincang dengan kedua orangtuaku soal biaya sekolah yang semakin mencekik leher. Sungguh kasihan aku ketika mendengar bahwa seorang wali murid yang tidak bisa mendaftar-ulangkan anaknya hanya karena tak sanggup membayar uang gedung yang berkisar 1 juta keatas. Dan payahnya lagi sekolah tidak memberikan kebijakan berupa keringanan biaya ataupun penundaan pembayaran. Astaghfirullahal'adzhim, betapa kapitalis nya sekolah tersebut, padahal status nya masih sekolah negeri.

Ya begitulah berita yang lagi rame sekarang. Adekku yang baru masuk SD aja udah dikenai sumbangan sebesar 5 juta. Adekku yang di MTs pun juga begitu, selain kena sumbangan yang selangit, SPPnya pun juga nyentuh Rp.250.000. Dan biaya kuliahku pun sampe 8 juta. Aduuuh, capek deh lawan pendidikan kapitalis...

Kapitalisme emang sudah mulai merambah dunia pendidikan. Padahal pendidikan adalah kebutuhan semua masyarakat banyak. Nah, ketika sekolah dijual-belikan seperti inilah yang akhirnya membuat kata yang dikarang oleh Resist Book (ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH) semakin mendekati kenyataan. Artinya, buat orang yang ga punya dana alias money alias duit alias uang, jangan harap deh bisa sekolah.

Dan ini juga berkaitan soal dana APBN yang MESTINYA sebesar 20% masuk ke pos pendidikan guna membiayai infrastruktur sekolah, perlengkapan sekolah, gaji guru, beasiswa murid, de-el-el.. Tapi nih duit yang mustinya sudah 20% sejak taun 2005 silam, eh sampe taun 2007 ini baru 9% yang terpenuhi.. buuuuusyeeeeet,,,

Truz kemana duitnya ilang??? kan mestinya udah dapet 40%,,, lha kok baru 9%...
Jawab: MENEKETEHE,,, LO TANYA GW, GW TANYA SIAPA???

Jadi, kesimpulannya,, pantesan para guru pada demo di Jakarta sana,,, Gini nih nasib jadi pahlawan tanpa tanda jasa,, coz duit kan juga tanda jasa...

Apalagi yang paling nyebelin adalah status BHMN di universitas. Anjrittt, nih dia sumber bobrok-nya kampus. Dengan status BHMN, suatu PTN berhak buat ngatur anggaran-e dhewe sak'enak udel-e... jadi mo bikin jalur PMDK sampe 1000 jalur pun ga masalah,, Malahan, pengen jual-beli kursi pun silahkaaaan,, kan anggaran dasar nya nggawe dhewe sak'enak udel-e,, yah, g masalah-lah, setidaknya mereka masih inget kalo punya udel.. HeHeHeHeHe!!!

Itu kalo kapital yang bertindak sebagai dasar pendidikan,, berbeda kalo Islam yang ngatur. Ketika pendidikan adalah sumber pengetahuan manusia dan merupakan kebutuhan pokok masyarakat, negara-lah yang berperan dalam menerapkan aturan, membuat kebijakan, dan membantu mereka yang tidak mampu..

Getooo!!! So, pemerintah jadi superhero-nya rakyat jelata. Dan mereka yang berprestasi pun juga dibiayai oleh pemerintah, sehingga makin termotivasi dalam studi-nya. Seperti jaman kekhalifahan dulu,, dimana guru dibayar pake emas sebanyak 3 dinar dan para murid dapet beasiswa emas 1,5 inar kalo ga salah... Wah, lha kalo carane gitu kan adem ayem tentrem kerto raharjo nggiiiih

Truz, darimana dana-nya????
Hoi, wake up,,, nyadar!!! qta tuh negera kaya prend,, tongkat kayu kamu tanem bisa jadi pohon prend,, (jadi kalo tiang bendera di-tanem bisa jadi gedung bertingkat kali ya!?). Qta punya minyak banyak, emas banyak, gas alam banyak, tambang banyak, rotan banyak, ikan banyak, bahkan bebek pun disebut banyak saking banyaknya...

Asal dikelola oleh orang yang bener n amanah aja aq yakin nih negeri bakal bangkit dari kubur,, masa' pengen jadi "kancil mati di ladang mentimun" sih??? ga pengen kan!?

10 July 2007

Asian Cup 2007

0 komentar
Piala Asia 2007 akhirnya dimulai juga. Aduh, udah ga sabar aq buat nonton semua pertandingan timnas,, walau hanya bisa lewat TV... ^_^!

Kemaren Pak Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI) menargetkan timnas bisa lolos ke perempat final, waduh...waduh,, apa ga muluk-muluk ya!? Aq yakin si Kolev sekarang lagi bingung nemuin formula yang tepat buat punggawa-punggawa timnas.

Lho, kok pesimis!?
Lha gimana ga pesimis,, walaupun qta tuh tuan rumah, lha tapi kalo satu grup ma Arab, Korsel, n Bahrain ya mampus qta..

Ga percaya!?
Gini,, kita teliti satu-persatu lawan qta,,

first, Korsel.
Pemain-pemain Korsel tuh udah pada alumnus Piala Dunia. Walaupun mereka ga nyertakan Park Ji Sung, Kim Nam Il, Ahn Jung Hwan, Lee Young Pyo, n Seol Ki Hyeon,, tapi mereka masih punya alumnus Piala Dunia macam Lee Won Jae, Song Chong Gug, Cho Jae Jin, Le Chun Soo, n Lee Dong Gook, apalagi dua nama terakhir merumput di Eropa,, disertai pula dengan pelatih kaliber Eropa yang cukup dikenal di Eredivisie Belanda, Pim Verbeek.

truz Arab,,
walaupun mungkin qta punya kenangan jelek tentang Arab di Piala Dunia,, tapi ya jangan remehkan Arab di Piala Asia,, sejak tahun 1983, timnas kita jadi lumbung gol buat Arab dan kita pun tak pernah merasa malu selalu kalah dari Arab,, Apalagi disana ada Hamed Al-Montashari yang notabene mantan pemain terbaik Asia n Yasser Al-Qahtani yang sekarang mulai diliriik klub-klub besar Eropa.

n last is Bahrain,,
jangan remehkan nih timnas,, kita terbantai 3-1 di Piala Asia 2004, dan mereka akhirnya menjadi semifinalis.

Hanya keajaiban seperti saat kita mengalahkan Qatar di tahun 2004 yang saat itu membuat pelatih Qatar (Philippe Troussier) dipecat, yang mampu menolong timnas ke perempat final.

Tapi, mungkin itu semua hanya mimpi.
Biarpun begitu,, qta sebagai warga Indonesia musti dukung timnas walaupun selalu keok ditangan lawan! Bravo Indonesia!!!!