19 November 2007

KA Kelas Proletar, Kelas Rakyat, alias Kelas Ekonomi

0 komentar
Astaghfirullah,,
Udah lama aq ga naek KA ekonomi,,,
Udah berapa taun ya...??? 3 taun lebih kaya'na,,,

Naek KA ekonomi,,,
mengingatkanQ akan masa lalu,,,
(coz udah lama ga naek kereta sih,,,)
Naek angkutan kelas rakyat,,,
Terakhir naik KA Penataran jurusan Malang-Blitar-Kediri-Surabaya kalo ga salah pas kelas 2 SMP,,,

Itulah asyiknya di KA...
Qta bisa melihat kondisi rakyat Indonesia pada umumnya,,,
Para penumpang (yang tidak diperlakukan layaknya penumpang),,
Para pemulung, pengamen, pengemis, penjual macem2,, (orang-orang yang seharusnya dibiayai oleh negara, coz udah di atur dalam UUD, tapi negara qta sendiri MELANGGARNYA!!!)..
Banci Stasiun,, (orang yang mesti disadarkan,, dikembalikan fitrah, harkat, dan martabatnya sebagai manusia, khususnya sebagai pria,, karena pria punya selera.. HeHeHeHeHe)

Untuk sementara, aq masih belum punya daya untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih baik,, tapi aq kan berusaha supaya bisa mengangkat derajat mereka menjadi lebih baik di masa dapan,,,
Eh,
salah ding,,,
bukan aq,,,
tapi kamu juga,,,
kawan-kawan semua,,,
karena qta lah generasi penerus bangsa,,,
Masa depan bangsa ada di tangan qta,,,
Hugo Chavez sang presiden Venezuela,,, dulu cuma anak seorang guru,,,
Evo Morales sang presiden Bolivia,,, dulu cuma kuli tambang dan petani,,,
Mahmoud Ahmadinejad sang presiden Iran,,, dulu cuma anak pandai besi,,,
Atau mungkin Rasulullah SAW sang pendiri Daulah Khilafah Islamiyah,, udah cuma petani, yatim-piatu, ummi' (orang yang ga bisa baca-tulis) pula!!!
Tapi mereka mampu mengangkat harkat dan martabat manusia seutuhnya,,,
Dan qta,,,
mampukah???
Let's try it.....



"Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat"
-Soe Hok Gie-

------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan perjuangan itu takkan pernah berakhir,,,
Revolusi hanya akan berhenti apabila manusia itu mati,,,
Perubahan (ke arah yang lebih baik tentunya) harus selalu terjadi,tanpa henti,,,
Seperti kata Rasulullah SAW sang Revolusioner Sejati,,
bahwa "merugi-lah orang yang hari ini sama seperti hari kemarin, karena hari ini harus lebih baik dari hari hari kemarin, dan esok lebih baik daripada hari ini",,
-F'Rz-