Penderitaan panjang nampaknya masih akan terus membayangi para pengungsi korban lumpur panas di porong Sidoarjo. Setelah seluruh harta bendanya lenyap ditelan lumpur panas, kini mereka terancam gejala kejiwaan depresi berat. Sedikitnya 56 warga Tanggulangin Sejahtera depresi berat akibat ketidakpastian ganti untung rumah dan tanah mereka..
Namun siapa yang akan peduli dengan mereka? Di negeri ini bencana demi bencana datang bertubi tubi. Orang mudah lupa dengan musibah yang baru saja terjadi. Akhirnya penderitaan pun semakin bertumpuk tumpuk tanpa penyelesaian.
Entah apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini. Bila kita menanyakan kepada rumput yang bergoyang sekalipun, jawaban tidak juga kita dapatkan. Kita benar benar dibuat bingung, cemas bahkan putus asa.Tidaklah mengherankan bila seorang psikolog mengklaim 90 % penduduk mengalami depresi.
Untuk mengenyahkan malapetaka ini, boleh boleh saja bila Baginda Raja Si Butet Yogya berikrar untuk menggelar ruwatan massal. Namun tentu saja itu tidaklah cukup. Berbagai persoalan yang kita hadapi tidaklah mungkin hanya diselesaikan dengan cara itu. Kita harus bekerja, kita harus berusaha untuk memperbaiki diri. Belajar dari kesalahan sehingga penangangan korban menjadi semakin lebih baik.
Kita tunggu apa yang bisa dilakukan Baginda Raja SBY untuk pengungsi di Porong?
No comments:
Post a Comment